Contents
Pada artikel kali ini akan membahas tentang sejarah konflik perang Rusia dan Ukraina. Kedua negara ini baru baru ini mulai memanas dan mulai ada genjatan senjata. Pada tahun 2022 bukan tahun perdamaian bagi kedua negara tersebut. Apalagi pada awal Febuari kemarin Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer secara resmi.
Beberapa pihak juga khawatir akan potensi perang Dunia III menyusul langkah Rusia menginvasi Ukraina. Pasalnya tak hanya dua negara ini yang terlibat perang tapi negara Amerika Serikat dan NATO juga akan terlibat turun tangan.

Kronologi Sejarah Konflik Perang Rusia Ukraina
Sebenarnya, dulu Ukraina rapat dengan Rusia. Namun pemimpin Ukraina yang sekarang lebih cenderung dekat dengan hingga ingin menjadi bagian anggota dari NATO. Padahal ketika Perang Dingin terjadi, sebelum 1990, orang orang Ukraina menjadi satu padu dengan orang Rusia. Dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Yang merupakan negara komunis terkuat pada zaman itu.
Setelah Jerman Barat Kalah dalam Perang Dunia II, Uni Soviet memilki pengaruh kuat di belahan timur Eropa. Dengan adanya pengaruh tersebut tak heran jika negara belahan timur eropa menjadi komunis. Hubungan Ukraina Rusia menjadi memanas lagi pada tahun 2014. Hal itu terjadi karena munculnya revolusi menentang supremasi Rusia.
Massa anti pemerintah berhasil membuat mantan presiden yang pro Rusia Viktor Yanukovych lengser. Revolusi ini juga membuka keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Hal ini membuat Rusia tidak senang dan Putin marah. Karena adanya berdirinya prospek pangkalan NATO sebelah perbatasannya.
Mulai Panas Sejak Akhir 2021
Negara negara eropa timur juga hubungannya semakin erat dengan NATO seperti Polandia dan negara negara Balkan. Isu serangan bergulir sejak November 2021. Lalu pada bulan Desember, pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi Barat jika menyerang Ukraina. Sejumlah pemimpin Eropa seperti presiden Perancis dan Presiden Turki menginisiasi negoisasi antara keduanya.
Konflik terus berlanjut hungga pada 24 Febuari 2022 Putin menyatakan serangan secara langsung. Presiden Rusia ini mengumumkan operasi milter di Ukraina demi membela separatis timur negeri itu. Lalu terjadi ledakan pada sejumlah kota Ukraina seperti Kyiv
Barat Mengutuk Tindakan Putin Sejumlah Negara Beraksi
Para ahli percaya Presiden Rusia ini melakukan serangan dngan tujuan untuk memaksa perubahan Ukraina. Dia melawan seluruh dunia demokrasi. Rusia ingin kepemimpinan Ukraina tergantikan menjadi Pro Moskow. Namun Presiden Rusia ini berkata lain Rusia melancarkan serangan dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintah kyiv melalui cara militer. Dan ia mengklaim bahwa barat telah merusak Ukraina dan telah menariknya keluar dair orbit Rusia. Tindakan perang Rusia ini dikecam berbagai negara tapi hingga saat ini jalan tengah perdamaian belum tercapai.