Kekalahan Telak Amerika Melawan Vietnam

Contents

Perang Vietnam atau Perang Indocina II jadi keliru satu cerita paling mencengangkan dalam peristiwa peperangan. Tentara Vietnam Utara (Viet Minh) yang di atas kertas kalah segala-galanya berasal dari Amerika Serikat (AS) yang hendak menguasai Vietnam Selatan, justru bisa memukul mundur lawannya. Vietnam kala itu terbagi dua, yaitu Utara dan Selatan sesuai Perjanjian Jenewa setelah Perancis kalah di Perang Indocina I pada Juli 1954.

Kala itu Vietnam dijanjikan supaya diselenggarakan pemilih untuk menyatukan mereka dua tahun kemudian, tetapi kenyataannya nihil. Setahun kemudian Ngo Dinh Diem muncul sebagai pemimpin Vietnam Selatan yang dapat dukungan AS, namun Ho Chi Minh tetap memimpin negara komunis di Vietnam Utara.

Vietnam Memenangkan Perang Amerika

Para pakar kiat Hanoi mengaku tak dulu mengayalkan mereka bisa menghabisi AS, meski di depan musuhnya mereka berbicara sebaliknya. Seperti yang dikatakan propagandis komunis, “Kekuatan massa yang digerakkan partai” terbukti jauh lebih efektif daripada kekuatan militer konvensional yang dibawa tentara “Negeri Paman Sam” yang saat ini kita kenal sebagai pemilik daftar sbobet terbesar.

Panglima tertinggi pasukan militer Vietnam Vo Nguyen Giap kala itu mengatakan, AS lebih unggul berasal dari pasukannya, tetapi mereka justru tidak jelas kekuatan dan kelemahan sendiri, yang tidak sama berasal dari pasukan Hanoi. Di peperangan yang terjadi menjadi November 1955 sampai 30 April 1975 ini Vietnam menganut kiat Dau Tranh.

Douglas Pike eks perwira Kementerian Luar Negeri AS menerangkan, Dau Tranh adalah taktik memakai “orang sebagai alat perang”. “Mistik yang mengelilinginya meliputi organisasi judi bola terbesar, mobilisasi, dan stimulan orang-orang. Kekerasan juga dibutuhkan tetapi bukan itu tujuannya,” ujarnya.

Tujuan berasal dari kiat ini adalah untuk merebut kekuasaan bersama melumpuhkan masyarakat bersama cara-cara khusus. Yaitu pembunuhan, propaganda, dan perang gerilya yang dipadukan operasi militer konvensional. Hal tersebut juga yang membuat peperangan ini terhitung sebagai faktor bagaimana perang terlama terjadi didunia.

Merekrut Petani

Vietnam memakai taktik berakronim PEG (Peasants, Enemy, Guerilla) untuk melawan AS. Peasants (petani) “direkrut” tentara Vietcong setelah berperilaku baik ke mereka, kadang kala sampai membantunya di sawah. Sebab, para Vietcong butuh makanan, perlindungan, dan area sembunyi berasal dari para petani. Vietcong sendiri adalah akronim berasal dari Vietnam Cong-san atau komunis Vietnam, makna yang dipakai AS untuk Front Pembebasan Nasional (NLF) yang dibentuk bersama dukungan Vietnam Utara.

Enemy (musuh) adalah cara Vietcong mendoktrinasi para petani bahwa sawah mereka bakal direbut ulang oleh AS dan Vietnam Selatan. Para petani ditanamkan pemahaman bahwa orang Amerika adalah penjajah layaknya orang Perancis, tetapi bersama lebih banyak duwit dan senjata yang lebih bagus. Orang-orang AS berada di sana untuk merampok tanah dan kebebasan orang-orang Vietnam. Kemudian politisi dan para jenderal Vietnam Selatan mereka sebut sebagai boneka AS dan tidak hiraukan kesejahteraan rakyat.

Stategi ketiga adalah Guerilla (gerilya). Vietcong tetap menegaskan mereka memilih medan tempur yang bisa dimenangkan. Senjata-senjatanya pada lain tombak, pedang, dan peledak yang disita berasal dari tentara AS untuk menyergap patroli. Jebakan dibuat berasal dari bambu runcing, ranjau, granat, dan peluru. Vietcong tidak Mengenakan seragam dan tidak bisa ditemukan di lokasi tertentu.