Berbagai Warisan Negara Suriah Hancur Akibat Perang

Contents

Perang selama satu dasawarsa di Suriah tidak hanya menghancurkan era kini dan meracuni era depan negara itu, namun termasuk udah menghancurkan peninggalan era selanjutnya yang legendaris. Suriah adalah surga bagi arkeolog, warisan dunia yang menjadi rumah bagi berbagai permata peradaban kuno tertua dan terawat bersama baik. Hal itu juga yang menjadikannya sebagai penyebab peperangan Israel dengan Suriah.

Konflik yang meletus terhadap 2011 mampu dikatakan yang terburuk terhadap abad ke-21 sejauh ini terhadap tingkat kemanusiaan. Tetapi perusakan yang kronis terhadap warisan benda-benda purbakala bisa saja menjadi yang terburuk dari generasi ke generasi. Seperti yang kita ketahui bahwa persenjataan suriah terbilang minim apalagi pihak lawan telah berafiliasi bersama negara Amerika yang merupakan negara dominasi. Amerika yang memiliki beragam akses besar dalam banyak hal bahkan seperti perjudian yang mirip dengan sbobet login.

Dalam lebih dari satu tahun, web arkeologi hancur, museum dijarah, dan pusat kota tua di Suriah diratakan bersama tanah. Berdiri di depan artefak yang dipugar di museum Palmyra yang dipimpinnya selama 20 tahun, Khalil al-Hariri menjelaskan dia teringat trauma ketika kudu melarikan diri dari kota di gurun itu dan meninggalkan hartanya saat kota itu jatuh ke tangan grup ISIS.

Hancurnya Barang Antik Serta Peninggalan Suriah Akibat Perang

“Saya udah merintis banyak hari yang sulit. Kami dikepung lebih dari satu kali di museum,” katanya, menceritakan bagaimana dia dan timnya tinggal selambat bisa saja untuk mengangkut artefak ke daerah yang aman. Tapi hari tersulit di dalam hidup aku adalah ketika aku kembali ke Palmyra dan memandang barang antik yang rusak dan museum itu berantakan,” kata Hariri, yang kini berusia 60 tahun.

Khalil al-Hariri menambahkan, “Mereka menghancurkan dan meremukkan semua wajah patung yang tersisa di museum dan yang tidak mampu kami selamatkan. Beberapa di antaranya mampu diperbaiki, namun yang lain udah hancur total.” Lembaga pelatihan dan penelitian PBB atau UNITAR terhadap Selasa (23/12) melaporkan citra satelit yang menyatakan kurang lebih 290 warisan budaya di Suriah yang mencatat sejarah awal peradaban udah rusak akibat perang sipil.

Situs warisan budaya Suriah ini termasuk bangunan kerajaan-kerajaan besar di Timur Tengah, seperti Masjid Ummayah Aleppo yang kini udah dijarah dan hancur di dalam konflik tiga tahun. Melalui citra satelit, UNITAR mendapatkan 24 web hancur total, 189 rusak kronis dan 77 yang diyakini rusak. “Merupakan sebuah fakta yang mencemaskan memahami rusaknya ini berlangsung di web warisan budaya Suriah,” bunyi laporan UNITAR.

“Upaya nasional dan internasional untuk merawat daerah tersebut kudu ditingkatkan manfaat menyelamatkan sebanyak bisa saja warisan perlu untuk umat manusia,” lanjut bunyi laporan tersebut. Bentrokan antara pasukan Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak udah menyebabkan kerusakan lebih dari satu web dan gedung bersejarah di semua Suriah.

Penjarahan udah mengancam makam-makam di kota gurun Palmyra dan kuil-kuil Romawi yang udah rusak. Laporan UNITAR mendokumentasikan rusaknya yang meluas ke situs-situs warisan budaya, termasuk web yang dilindungi oleh lembaga budaya PBB atau UNESCO yang mayoritas terdapat di Aleppo.

Markas Militer Sebagai Penyebab

Kehancuran disebabkan karena kedua belah pihak di dalam konflik ini menggunakan benteng kuno sebagai markas militer. Pasukan militer memposisikan penembak jitu di Benteng Aleppo, salah satu istana terbesar dan tertua di dunia. Sementara pasukan pemberontak termasuk menyerbu istana Crac des Chevaliers Crusader yang udah berusia 900 tahun.

Pasukan militer kemudian mengambilnya kembali terhadap Maret sesudah laksanakan pengeboman selama lebih dari satu bulan. Gambar satelit termasuk mendapatkan bahwa web di Raqqa dan Palmyra, kota oasis yang berumur ribuan tahun, udah hancur parah. Selain itu, UNITAR termasuk melaporkan bahwa kota tua Bosra dan permukiman yang ditinggal dari era Byzantium di Suriah utara udah hancur.

Pemberontak Muslim radikal termasuk udah menghancurkan web kuno yang mereka anggap sesat. Kepala barang antik dan museum Suriah, Maamoun Abdulkarim, menjelaskan th. selanjutnya kepada Reuters bahwa puluhan ribu artefak yang mencatat sejarah 10 ribu tahun silam udah dipindahkan ke gudang spesifik untuk menghindari penjarahan.

PBB menjelaskan lebih dari 200 ribu orang tewas akibat konflik di Suriah sejak Maret 2011 lalu, berawal dari protes rakyat terhadap Assad yang berujung perang saudara sesudah kekerasan oleh pasukan keamanan terjadi.